Desa Sokobanah Laok merupakan desa yang terletak
di Kecamatan Sokobanah – Sampang. Secara geografis, Desa Sokobanah Laok hanya
berjarak kurang lebih 6 km dari kecamatan Sokobanah – Sampang. Sokobanah Laok
mempunyai keragaman dari mata pencaharian hanya saja petani mendominasi mata
pencaharian penduduk Sokobanah Laok. Misalnya ada masyarakat yang bekerja
menjadi pedagang atau berwirausaha, TKI, bidan, guru, dan PNS. Sedangkan
pendidikan di Sokobanah Laok terus menerus dilakukan pembangunan, guna
pemerataan pendidikan, namun sayangnya pembangunan gedung sekolah untuk tingkat
SD dan SMP yang cukup bagus tidak diimbangi oleh jumlah siswa – siswa yang
bersekolah. Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya pemahaman pendidikan dan
motivasi untuk sekolah juga karakter masyarakat yang lebih cenderung religius.
Adanya karakter masyarakat yang seperti itu, menyebabkan masyarakat lebih
memilih menempuh pendidikan ke lembaga-lembaga sekolah swasta seperti Madrasah
Diniyah yang dalam proses pendidikan lebih menekankan sisi keagaman. Selain itu
belum terdapatnya sekolah di tingkat SMA di wilayah Kecamatan Sokobanah.
Keadaan demikian menjadikan anak-anak yang telah lulus SMP tidak dapat
melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.
Keadaan Desa Sokobanah Laok berada di atas bukit
jalannya berkelak kelok dan naik turun, dengan pemandangannya yang sangat asri
dan sejuk serta berwarna hijau membuat orang yang berkunjung merasa nyaman dan
serasa dimanjakan oleh alam yang dimiliki oleh Desa Sokobanah Laok.
 |
Jalanan Desa Sokobanah Laok |
Secara garis besar pekerjaan utama
masyarakat Desa Sokobanah Laok mayoritas adalah sebagai petani. Sisanya adalah
sebagi TKI, guru dan PNS. Bisa diperkirakan 60% petani, 30% TKI, dan sisanya
PNS dan guru. Secara umum kondisi Desa Sokobanah Laok khususnya di bidang
pertanian terpengaruh oleh adanya musim. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber
pengairan atau irigasi yang menunjang kebutuhan para petani dalam mengolah
lahannya. biasanya masyarakat bertani jagung dan kacang-kacangan serta
sayur-sayuran seperti daun singkong dan bayam.
 |
Pertanian Masyarakat Sokobanah Laok |
Jagung hanya panen pada saat musim
penghujan, dan dijual hanya bila perlu dengan harga jualnya seharga Rp 2500, 00
per kilogramnya. Jagung yang dijual bisa mencapai 10-20 kg. Sedangkan hasil
sayur-sayuran dan kacang-kacangan tidak untuk dijual, melainkan untuk
dikonsumsi sendiri. Biasanya lahan sawah tanaman sayur-sayuran dan
kacang-kacangan ini merupakan milik gabungan dari 2 (dua) orang. Dan tentu
saja, setelah panen, maka hasil panennya dibagi dua. Selanjutnya pada musim
kemarau mayarakat tani cenderung akan menanam tembakau. Kondisi ini biasanya
dilakukan oleh petani di wilayah lahan pertanian yang bersifat tadah hujan.
Dari beberapa macam cocok tanam yang paling menguntungkan adalah tembakau.
Karena tembakau memilki harga yang lebih tinggi dari hasil panen komoditas yang
diusahakan lainnya oleh masyarakat desa Sokobanah Laok. Walaupun begitu, petani
tembakau juga memiliki resiko. Resiko yang dimaksud adalah cuaca yang tidak
menentu bahkan meskipun saat musim kemarau pun, tidak menutup kemungkinan
tiba-tiba turun hujan, hal ini mengakibatkan panen tembakau itu akan busuk dan
tidak laku dipasaran.
Recent Comments